Senin, 16 Februari 2009

Yayu Mulya(40)

Nama : Yayu Mulya
Kelas : XII IPA 6
Absen : 40
SKL : Mengenai Pembelahan Sel, Hukum Mendel dan Mutasi (SKL 9)


I. RINGKASAN MATERI

A. PEMBELAHAN SEL

1. Macam – macam Pembelahan Sel
a. Amitosis (pembelahan biner)
Adalah pembelahan sel yang berlangsung spontan tanpa melalui tahap–tahap pembelahan sel. Pembelahan ini terjadi pada organisme prokariotik (misalnya bakteri).
b. Tahap–Tahap Pembelahan Mitosis
i. Interfase
Membran inti terlihat, inti dan anak inti pun terlihat. Kromosom dalam bentuk kromatin dan sentriol berada pada salah satu kutubnya.
ii. Profase
Membran melebur sehingga inti tidak terlihat dan anak inti pun menghilang. Kromatin menjadi 2 kromatid dan sentriol membelah menjadi 2 bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan membentuk benang – benang spindel yang mengikat kromatid pada sentromernya.
iii. Metafase
Kromatid berada pada bidang ekuator. Fase ini merupakan fase yang paling mudah di lihat dimana benang spindel terlihat jelas.
iv. Anafase
Kromatid membelah melalui sentromer yang bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
v. Telofase Awal
Fase ini sama seperti pada fase Interfase dimana membran mulai terlihat dan kromatid berubah menjadi kromatin. Pada fase ini terjadi invaginasi (lekukan),juga terjadi kariokinesi yaitu proses pembelahan inti dan terjadi sitokinesis yaitu proses pembelahan sitoplasma.
vi. Telofase Akhir
Pada fase ini menghasilkan 2 sel anak yang bersifat diploid.
c. Tahap-Tahap Pembelahan Meiosis
i. Meiosis I
• Profase I
 Leptoten
Terjadinya pembentukan kromosom dimana kromatid berubah menjadi kromosom.
 Zigoten
Kromosom saling berpasangan membentuk bivalen dimana prosesnya disebut sinapsis.
 Pakiten
Kromosom membelah menjadi 2 kromatid dimana setiap kromosom menghasilkan 4 kromatid atau disebut tetrad.
 Diploten
Terjadi crossing over atau pindah silang. Pada fase ini membentuk kiasma yaitu titik crossing over tunggal dan kiasmata persilangan kromosom ganda.
 Diakinesis
Kromosom yang melakukan pindah silang tersebut memisahkan diri kembali.
• Metafase I
Kromosom (berupa tetrad) berjejer berhadapan sepanjang bidang ekuator.
• Anafase I
Terjadi pembelahan reduksi yaitu pengurangan jumlah kromosom.
• Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, nukleolus muncul kembali dan terjadi proses sitokinesis.
ii. Meiosis II
• Profase II
Kromatin berubah menjadi kromosom, dimana selaput inti dan nukleolus menghilang. Sentriol bergerak ke arah kutub yang berlawanan membentuk benang – benang spindel.
• Metafase II
Kromosom membelah menjadi 2 kromatid bergerak berjajar di bidang ekuator.
• Anafase II
Terjadi pembelahan pada sentromer dan masing - masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
• Telofase II
Pada fase ini menghasilkan 4 sel anak yang jumlah kromosomnya setengah dari induknya (2n menjadi n) atau bersifat haploid.

2. Perbedaan Mitosis Dan Meiosis

Mitosis Meiosis
1. Tujuannya :
Memperbanyak sel pada proses pertumbuhan, mengganti sel yang usang, dan reproduksi pada organism bersel satu.
2. Terjadi pada sel tubuh (somatis).
3. Menghasilkan 2 sel anak yang bersifat diploid.
4. Pembelahan sel berlangsung satu kali. 1. Tujuannya :
Mengurangi jumlah kromosom, agar generasi berikutnya mempunyai sel dengan jumlah kromosom tetap.
2. Terjadi pada sel gamet (sel kelamin).
3. Menghasilkan 4 sel anak yang bersifat haploid.
4. Pembelahan berlangsung dua kali.




3. Pembelahan Sel Pada Hewan
a. Spermatogenesis

Spermatogonium (2n)

Spermatosit primer (2n)
Meiosis I
Spermatosit sekunder (n)

Meiosis II

Spermatid Spermatid Spermatid Spermatid

Spermatozoa Spermatozoa Spermatozoa Spermatozoa

b. Oogenesis

Oogonium (2n)

Oosit Primer (2n)



Oosit sekunder Badan Polar I (n)


Ovum Badan Polar Badan Polar Badan Polar

4. Pembelahan Sel Pada Tumbuhan
a. Mikrosporogenesis
Pada bunga terdapat alat kelamin jantan yang berupa benang sari yang terdiri atas tangkai sari dam kepala sari. Di dalam kepala sari dihasilkan mikrosporosit yang diploid. Mikrosporosit membelah secara meiosis menghasilkan mikrospora yang haploid kemudian masing – masing akan membelah menghasilkan 4 mikrospora. Nucleus dari mikrospora akan membelah menjadi nucleus saluran serbuk sari dan nucleus generative. Nukleus generative membelah secara mitosis menghasilkan 2 nukleus sperma (spermatogen). Sedangkan nucleus saluran serbuk sari tidak membelah.
b. Megasporogenis
Megasporogosit membelah secara meiosis membentuk 2 sel haploid, masing –masing sel tersebut membelah lagi menghasilkan 4 megaspora haploid. Tiga megaspore mengalami degenerasi sedangkan satu megaspore lagi membelah secara meiosis menghasilkan 2 megaspora haploid. Masing – masing megaspore membelah menjadi 8 inti haploid. Inti tang dekat mikropil menuju ke tengah kanding lembaga bergabung membentuk megagametosit. Tiga inti lainnya yaitu antipoda mengalami degenerasi. Tiga inti yang berada di daerah mikropil, yang tengah menjadi sel telur dan yang mengapitnay disebut sinergid yang juga akan mengalami degenerasi.



B. POLA – POLA HEREDITAS

1. Hukum Mendel I
Disebut juga Hukum Segregasi, menyatakan bahwa pada saat penbentukan gamet terjadi segregasi (pemisahan) alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
2. Hukum Mendel II
Dinamakan Hukum penggabungan bebas ( The Mendelian Law of Independent Assortment ), berlaku pada saat pembelahan meiosis yaitu pada saat pembentukan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelanya.
3. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
a. Atavisme
Interaksi dari beberapa gen. Misalnya pada jengger ayam yaitu Walnut (R.P.), Rose (R.pp), Pea (rrP.), dan Single (rrpp). Perbandingan atavisme adalah 9 : 3 : 3 : 1.
b. Polimeri
Adalah sifat yang muncul pada pembastaran heterozigot dengan sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama dari suatu organisme. Perbandingannya adalah 15 : 1 = merah : putih.
c. Kriptomeri
Adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya akan tampak apabila bersama-sama dengan gen dominan lain. Dengan A = antosianin, a=tanpa pigmen antosianin, B=basa, b=asam. Perbandingan 9 : 3 : 4 = ungu : merah : putih.
d. Epistatis dan Hipostatis
Epistatis adalah gen dominan yang menutup gen dominan lain. Sedangkan hipostatis adalah gen dominan yang tertutup.. Dimana gen H (hitam) dominan terhadap h (putih) dan gen K (kuning) dominan terhadap k (putih). Perbandingannya adalah hitam : kuning : putih = 12 :3 :1 .
e. Gen Komplementer
Ialah gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi, apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang atau tidak sempurna. Perbandingannya adalah 9 : 7 = ungu : putih.
4. Tautan dan Pindah Silang
a. Tautan
Adalah peristiwa bertautnya dua gen atau lebih yang menempati satu kromosom dimana gen tersebut berbeda.
b. Pindah Silang
Adalah peristiwa bersilangnya kromatid pasangan kromosom homolog dengan kromatid pasangan kromosom homolog lainnya, dimana tempat persilangannya disebut kiasma.
5. Determinasi Seks
a. Tipe XY : pada lalat buah dan manusia.
b. Tipe XO : pada belalang.
c. Tipe ZW : pada kupu-kupu, burung, dan beberapa jenis ikan.
6. Tautan Seks
a. Kromosom X
i. Buta Warna
Ditentukan oleh gen resesif yang tertaut seks dimana kemungkinan yang normal dan butawarna adalah perempuan normal = XX atatu XXCb, perempuan buta warna = XcbXcb, laki-laki normal = XY, dan laki-laki butawarna = XcbY.
ii. Hemofilia
Yaitu darah yang keluar dari pembuluh darah sukar membeku, disebabkan oleh gen resesif. Kemungkinan genotipe perempuan yang normal = XX atatu XXh, perempuan hemofilia = XhXh, laki-laki normal = XY, dan laki-laki hemofilia = XhY.
b. Kromosom Y
i. Hypertricosis
Ialah penyakit yang dimana terdapat rambut dalam jumlah yang banyak di telinga, kemungkinan genotipe yang muncul adalah Ht (normal) dan ht (penderita).
ii. Histerik Gravior
Ialah penyakit yang dimana rambut keras seperti landak. Kemungkinan genotipe yang muncul adalah Hg (normal dan hg (penderita).
iii. Webbedtres
Ialah penyakit yang dimana jari-jarinya berselaput. Kemungkina genotipe yang muncul adalah Wt (normal) dan wt (penderita).
7. Gen Letal
Ialah gen yang dapat menyebabkan kematian bila dalam keadaan homozigot. Adapun macam-macam gen letal antara lain :
a. Resesif
i. Tanaman berdaun albino
Yaitu tumbuhan tidk berklorofil dan akan menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot resesif.
ii. Sicklemia
Terjadi pada manusia dan hewan dimana sel darah merah berbentuk sabit.
b. Dominan
i. Ayam Redep
Yaitu dimana ayam memiliki kaki dan sayap pendek akan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
ii. Tikus Berambut Kuning
Hal ini akan menyebabkan kematian apabila dalam keadaan homozigot dominan.
iii. Thalasemia
Terjadi pada manusia dimana sel darah merah berbentuk lonjong. Penyakit ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
• Thalasemia Mayor, ada yang bersifat letal (ThTh) dan Carier (Thth).
• Thalasemia Minor, bersifat normal (thth).

C. MUTASI

1. Pengertian
Mutasi adalah peristiwa perubahan gen dari aslinya dimana perubahn tersebut meliputi kerusakan pada kromosom, struktur DNA, susunan gen, dan jumlah kromosom. Individu yang mengalami mutasi adalah mutan dan penyebab mutasi adalah mutagen.



2. Macam-Macam Mutasi
a. Berdasarkan Tingkat Mutasi
i. Mutasi Gen
Perubahan gen dari aslinya pada struktur DNA nya. Disebut juga Mutasi Titik (point mutation). Faktor utama dari mutasi gen adalah adnya subtstitusi basa N. Penyebab-penyebabnya adalah sebagai berikut :
• Perubahan penggantian basa N.
• Perubahan jumlah basa N.
• Mutasi pergeseran kerangka.
Macam-macam mutasi gen sebagai berikut :
• Mutasi tak bermakna (nonsense mutation).
• Mutasi ganda tiga (triplet mutation).
• Mutasi bingkai (frameshift mutation).
ii. Mutasi Kromosom
Terjadi karena adanya perubahan pada jumlah kromosom dan kerusakan pada kromosom. Macam mutasi kromosom adalah :
• Euploid, terjadi karena adnya perubahan pada perangkat set kromosom (genom).
• Aneuploid, terjadi karena adanya perubahan yang tidak melibatkan seluruh genom tetapi hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genom.
• Delesi, terjadi karena kekurangan segmen kromosom. Apabila kekurangan pada ujungnya disebut delesi terminal, apabila kekurangan pada bagian tengahnya disebut delesi intertitial, apabila kekurangan tersebut berbentuk lingkaran seperti cincin disebut delesi cincin, dan apabila kekurangan tersebut membentuk lengkungan disebut delesi loop.
• Duplikasi, terjadi karena kelebihan segmen kromosom.
• Translokasi, terjadi karena adanya pertukaran segmen kromosom ke kromosom nonhomolog.
• Inversi, terjadi karena adanya perubahan posisi pad gletak gen-gen.
• Katenasi, terjadi pada dua kromosom nonhomolog diman kromosom tersebut akan membentuk lingkaran.
b. Berdasarkan kejadiannya
i. Mutasi Alam, terjadi secara spontan (alami), dan jarang terjadi bersifat merugikan. Contoh mutagen alam adalah sinar kosmis, radioaktif alam, dan sinar UV. Jika mutasi ini terjadi maka akan terjadi perubahan pad susunan kimianya sehingga terjadi kesalahan saat melakukan replikasi dan akan meyebabkan munculnya kanker seperti kanker kulit dan kanker payudara.
ii. Mutasi Buatan, terjadi karena adnya campur tangan manusia berlangsung lama dengan bantuan zat kimia, sinar X, radiasi, dan sebagainya, sering juga disebut mutasi induksi. Contoh mutan buatan adalah munculnya tanaman poliploid dengan menggunakan kolkisin dimana zat tersebut akan menhambat terbentuknya mikrotubulus sehingga benang-benang spindel pun tidak terbentuk dan kromosom mengalami peristiwa gagal berpisah yang menyebabkan jumlah kromosom meningkat sehingga menjadi poliploid. Misalnya terdapat buah anggur tanpa biji, semangka tanpa biji, tomat tanpa biji, dan Pamato raphanobrassica (akar seperti kol, daun seperti lobak). Efek samping dari penggunaan kolkisin tersebut akan menghambat pertumbuhan dan gagal membentuk alat generatif.


II. PREDIKSI SOAL DAN PEMBAHASAN



1. Pada tahap meiosis mana terjadinya pembelahan reduksi…
a. Anafase II
b. Metafase
c. Profase
d. Metafase I
e. Anafase I

Pembahasan :
Pada tahap anafase I terjadi pembelahan reduksi yaitu pengurangan jumlah kromosom, dan pada saat ini sentromer belum membelah. Maka jawabannya adalah E.

2. Pernyataan berikut merupakan Ciri-Ciri dari tahap pembelahan sel :
I. Kromatid berada pada bidang ekuator
II. Terjadi kariokinesis dan sitokinesis.
III. Terjadi invaginasi.
IV. Kromatid berubah menjadi kromatin.

Manakah di antara pernyataan berikut yang merupakan Ciri dari Telofase awal yaitu…
a. I dan II
b. I dan III
c. II dan III
d. II,III, dan IV
e. I dan I

Pembahasan :
Pada tahap Telofase terjadi proses invaginasi disertai dengan peristiwa kariokinesis dan sitokinesis. Jawabannya adalah II dan III (C).

3. Perbedaan dari spermatogenesis dan oogenesis terletak pada...
a. Jumlah sel yang dihasilkan.
b. Jumlah kromosom pada sperma dan ovum.
c. Jaringan tempat terjadinya proses.
d. Hormon yang mempengaruhi.
e. Sifat dari sel hasil akhir.

Pembahasan :
Perbedaan dari proses spermatogenesis dan oogenesis terletak pada jumlah sel hasil akhir. Dimana dalam proses oogenesis menghasilkan satu sel telur sedangkan pada spermatogenesis menghasilkan empat sel sperma. Maka jawabannya adalah A.

4. Zigot pada Angiospermae dapat terbentuk dari
1) Fertilisasi inti generatif dengan inti kandung lembaga sekunder.
2) Antipoda tanpa dibuahi.
3) Fertilisasi inti generatif dengan ovum.
4) Sinergid tanpa dibuahi.

Pembahasan :
Zigot pada Angiospermae terbentuk karena adanya fertilisasi antara inti generatif dengan ovum dan terjadi fertilisasi antara inti generatif dan inti kandung lembaga sekunder. Sehingga pada Angispermae terjadi pembuahan ganda. Maka jawabannya adalah B (1) dan (3).

5. Gen A pada tikus dalam keadaan homozigot bersifat letal. Jika dikawinkan antara tikus kuning (Aa) dengan tikus kuning (Aa). Berapa kemungkinan keturunannya yang dapat bertahan hidup…
a. 25%
b. 50%
c. 100%
d. 75%
e. 30%

Pembahasan :
P; Aa >< Aa
Kuning Kuning
F1; AA : Aa : aa
1 : 2 : 1
25% : 50% : 25%
Gen AA pada tikus bersifat letal sehingga dapat menyebabkan kematian. Maka yang kemungkinan dapat bertahan hidup adalah 75%. Dan jawabannya adalah D.

6. Tanaman sejenis gandum berkulit hitam (HhKk) disilangkan dengan yang berkulit kuning (hhKk).jika gen H=hitam epistatis terhadap gen K= kuning, perbandingan fenotip hitam : kunung : putih yang muncul adalah…
a. 9:3:3:1
b. 1:2:1
c. 4:3:1
d. 2:1:2
e. 12:3:1

Pembahasan :
P : HhKk >< hhKk
G : HK hK
Hk hk
hK
hk
F1 :

HK Hk hK hk
hK HhKK
hitam HhKk
hitam hhKK
kuning hhKk
Kuning
hk HhKk
hitam Hhkk
hitam hhKk
kuning hhkk
putih

Perbandingan fenotip :
hitam : kuning : putih = 4 : 3 : 1

Maka jawabannya adalah C.

7. Drosophylla jantan abu-abu sayap panjang (Ggll) dikawinkan dengan betina hitam sayap pendek (ggll). Pada gen G dan L maupun gen g dan l terjadi pautan . Dari hasil perkawinan tersebut akan diperoleh keturunan dengan perbandingan genotip adalah…
a. 1 : 1
b. 3 : 1
c. 1 : 2 : 1
d. 9 : 3 : 3 : 1
e. 1 : 1 : 1 : 1

Pembahasan :
P : GgLl >< ggll
G : GL gl
Gl
Perbandingan genotip :
GgLl : ggll = 1 : 1

Maka jawabannya adalah A.

8. Tuan Budi berpenglihatan normal tetapi istrinya buta warna. Mereka memliki 1 orang anak
perempuan kawin denagn seorang laki-laki buta warna. Berapa kemungkinan persentase cucu tuan dan nyonya Budi yang butawarna ?
a. 100%
b. 75%
c. 50%
d. 25%
e. 0%

Pembahasan :
P : XCbY >< XcbXcb
G : XCb Xcb
Y
F1 :
XCbXcb : XcbY
normal : butawarna

P : XCbXcb >< XcbY
G : XCb Xcb
Xcb Y
F2 :

XCbXcb : Carier
XCbY : normal
XcbXcb : butawarna
XcbY : butawarna

Persentasenya :
=
=
= 50%
Maka jawabannya adalah C.

9. Gen hemofilia terpaut pada kromosomseks resesif. Pada perkawinan wanita pembawa sifat denagn pria penderita hemofilia, kemungkinan anak-anak mereka adalah…
a. Laki-laki hemofilia 25%
b. Perempuan hemofilia 50%
c. Laki-laki hemofilia 50%
d. Dari semua anak- anaknya yang hemofilia 75%
e. Semua anak-anaknya menderita hemofilia.
Pembahasan :
P : XHXh >< XhY
G : XH Xh
Xh Y
F1 :
Xh Y
XH XHXh XHY
Xh XhXh XhY





Rasio Fenotip :
XHXh : 25% (wanita carier)
XhXh : 25% (wanita hemofilia)
XHY : 25% (pria normal)
XhY : 25% (pria hemofilia)

Maka dari hasil perkawinan tersebut pria yang menderita hemofilia adalah 25% (A).

10. Jika tipe kromosom I adalah ABCDEFGHI berubah menjadi tipa kromosom II yaitu menjadi ABCHGFEDI. Dari peristiwa tersebut merupakan peristiwa....
a. Delesi
b. Aberasi
c. Inversi
d. Translokasi
e. Katenasi

Pembahasan :
Perubahan pada tipe kromosom I menjadi tipe kromosom II termasuk peristiwa inversi dimana posisi gen DEFGH berubah menjadi HDFED. Maka jawabannya adalah C.

11. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan mutasi
1) Dapat terjadi pada gen/DNA dan kromosom
2) Dapat terjadi secara alamiah atau induksi
3) Tidak selalu dapat diwariskan pada turunannya
4) Makhluk hidup hasil mutasi memiliki sifat lebih baik dari induknya

Pembahasan :
Mutasi dapat terjadi pada gen/DNA dan kromosom, dapat terjadi juga secara alamiah atau induksi (buatan),dan tidak selalu dapat diwariskan pada turunannya karena merupakan mutasi somatis. Maka jawabannya adalah A. (1),(2),dan (3).

12. Karena mengalami mutasi, kromosom mengalami perubahan yaitu :
ABCDEFG ABLMNO


HIJKLMNO HIJKCDEFG

Jenis mutasi tersebut adalah....
a. Translokasi
b. Katenasi
c. Inversi
d. Duplikasi
e. Delesi

Pembahasan :
Pada mutasi diatas ditunjukkan adnya dua kromosom yang sebagian gennya berpindah lokasi dari kromosom yang satu ke kromosom yang lainnya sehingga jenis mutasinya disebut translokasi (A).

13. Organel yang dipengaruhi oleh kolkisin sehingga dapat menimbulkan terbentuknya individu poliploid.
1) Retikulum endoplasma
2) Mikrotubulus
3) Sentrosom
4) Ribosom

Pembahasan :
Organel yang dipengaruhi kolkisin adlah mikrotubulus dan sentrosom dimana keduanya berperan dalam pembentukan benang-benang spindel yang berperan untuk mengatur gerakan kromosom ke kutub-kutub sel pada saat pembelahan sel. Jadi jawabannya adalah C. (2) dan (4).

14. Jumlah macam gamet yang dihasilkan oleh individu bergenotip PPQqRrSSTt, dengan anggapan bawa alel-alelnya berada dalam keadaan tidak bertautan, adalah...
a. 2 macam
b. 4 macam
c. 8 macam
d. 16 macam
e. 24 macam

Pembahasan :
Individu bergenotip PPQqRrSSTt dapat membentuk gamet dengan Rumus = 2n, dimana n adalah jumlah gen yang heterozigot. Maka jumlah gamet tersebut adalah 8 macam (C).

15. Bulu pada populasi kelinci dipengaruhi oleh gen alela ganda denganurutan domianasi sebagai berikut :
W = normal > wch= chincilla > wh = himalaya > w = albino.

Perkawinan kelinci chincilla (wchw) dan (wchwh) kemungkinan menghailkan keturunan…
a. Chincilla semua
b. Himalaya semua
c. Chincilla : himalaya = 3:1
d. Chincilla : himalaya = 1:1
e. Normal : chincilla: himalaya = 1:2:1

Pembahasan :

P : wchw >< wchwh
G : wch wch
w wh


F1 :


wch wh
wch wchwch
chincilla wchwh
chincilla
w wchw
chincilla whw
himalaya

Perbandingan fenotip :
Chincilla : himalaya
3 : 1
Maka jawabannya adalah C.

Tidak ada komentar: